Cyber Bullying - Teks Eksplanasi (12) Jan Gerrard Rafanael

Nama : Jan Gerrard Rafanael
Kelas : XI IPA 1
No. Absen : 12
Mapel : Bahasa Indonesia
Guru Pembimbing : Harry Syahputra Gultom, M.Pd.

Cyber Bullying

Ketika kita merambah dunia maya, kita sering kali lupa bahwa meskipun ini adalah dunia digital, tindakan-tindakan kejam seperti bullying tetap ada dalam bentuk yang baru, dikenal sebagai cyber bullying. Cyber bullying adalah bentuk perundungan yang terjadi melalui media sosial, pesan teks, dan email. Tindakan bully seperti ini merupakan bentuk perundungan modern yang semakin umum terjadi. Dengan memanfaatkan teknologi, seseorang dapat menyebarkan pesan yang merendahkan, menghina, atau mengancam individu dengan cara yang merusak.

Bentuk-bentuk cyber bullying sangat beragam dan seringkali mengintegrasikan elemen-elemen teknologi. Bisa berupa pesan beracun yang menghujat korban, penyebaran informasi palsu yang merusak reputasi, atau penghinaan di media sosial yang dapat dengan cepat menyebar dan menghancurkan citra seseorang. Ada juga bentuk pelecehan yang melibatkan penggunaan gambar atau video tanpa izin, yang menciptakan dampak yang mendalam pada korban.

Dampak dari cyber bullying bisa sangat merusak. Korban sering mengalami stres yang konstan, kecemasan yang mendalam, dan terkadang bahkan depresi. Mereka mungkin merasa terisolasi dan kesepian, dengan hubungan sosial yang terganggu. Pencapaian akademik mereka juga dapat terpengaruh, karena mereka kesulitan untuk berkonsentrasi dalam lingkungan yang terus menerus mengancam.

Pencegahan adalah kunci untuk mengatasi cyber bullying. Ini memerlukan upaya bersama dari seluruh masyarakat. Orangtua perlu memantau aktivitas anak-anak mereka secara online, sementara pendidik harus memberikan pelatihan tentang etika digital dan risiko cyber bullying. Selain itu, penyedia platform media sosial juga memiliki peran dalam menerapkan kebijakan yang mendukung lingkungan yang aman di dunia maya. Hanya dengan kesadaran dan tindakan pencegahan yang kuat, kita dapat menciptakan dunia online yang lebih baik dan lebih aman bagi semua individu.

Komentar

  1. Nama : Joshua Doharman Sinaga
    Kelas : XI MIA 1
    No. Absen : 13
    Komentar :

    1. Harap diperhatikan penggunaan spasi di paragraf pertama. Selain itu, kalimat pertama sudah menyatakan dua konteks, yaitu penjelasan dunia Maya dan cyber bullying. Akan lebih baik jika dia konteks tersebut dipisah menjadi dua kalimat.

    2. Cyber bullying merupakan bahasa asing. Mengapa tidak menggunakan italic dalam frasa tersebut? Apakah dengan tidak membedakan kata bahasa asing dan bahasa Indonesia, merupakan penulisan bahasa Indonesia yang benar?

    3. Di alinea 2 terdapat kalimat yang menyatakan menyebabkan dampak mendalam bagi korban, yang merupakan pokok bahasan paragraf ketiga. Mengapa penulis menggabungnya dalam paragraf 2, sementara pokok bahasan dari paragraf 2 adalah bentuk cyber bullying?

    BalasHapus
  2. Nama : Mutiara Claudia Kasih Tambunan
    No. Absen : 20
    Kelas : XI MIA 1
    Komentar :
    1. Pada paragraf pertama kalimat pertama, terdapat kata-kata "kita sering kali lupa bahwa meskipun ini adalah dunia digital, tindakan-tindakan kejam seperti bullying..."
    yang tidak efektif. Karena pembaca sudah mengetahui bahwa dunia maya di awal kalimat tersebut merupakan dunia digital.
    Mohon diperbaiki.

    2. Pada paragraf ketiga kalimat pertama, terdapat kata-kata "bisa sangat merusak". Mengapa Anda tidak menjelaskan sangat merusak pihak mana?

    Terima kasih.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Membuat Roket Air Sederhana - Teks Prosedur